PGN 2020.03.01. 16 partai. Tidak lengkap. Mohon bantuan pembaca untuk melengkapi partai.
Unduh
Mainkan
2012.12.16-22. Dwilomba beregu. 2 regu dengan masing-masing 4 pemain.
Jakarta. Kilat. Dwilomba 1 babak.
Bekasi. Cepat. Scheveningen 4 babak.
Bekasi. Klasik. Scheveningen 4 babak.
Prancis secara misterius tidak menampilkan pamain-pemain terbaik mereka dalam dwilomba antara dua negara ini. Pemain terbaik mereka MI Almira Skripchenko dan MI Maria Sebag tidak ada dalam daftar. Demikian pula pencetak angka terbaik mereka dalam Olimpiade terakhir, Istanbul 2012, MI Silvia Collas. Prancis termasuk negara elit dalam catur wanita. Negara ini berperingkat ke-7 dalam Olimpiade tsb.
Indonesia tidak malu-malu untuk menurunkan pemain-pemain terbaiknya dalam regu. Regu ini bahkan leih kuat dari regu Indonesia untuk Olimpiade 2012. GMW Irene Kharisma Sukandar sekarang bermain sementara pemain-pemain yang berating lebih rendah, MFW Ummi Fisabilillah dan MFW Aay Aisyah Anisah, tidak mendapat tempat. Namun demikian Prancis tetap memiliki keunggulan rating Elo terhadap Indonesia. Pemain-pemain Prancis memiliki rating rata-rata 2304 dibandingkan Indonesia yang 2278.
Prancis menegaskan status favoritnya dengan memenangkan dwilomba kilat, 3-1, pada hari pertama. MIW Chelsie Monica Sihite menyelamatkan tuan rumah dari sapu bersih dengan mencetak angka satu-satunya melawan MIW Natacha Benmesbah. Namun kegembiraan regu Prancis berakhir di sini. Pada hari selanjutnya regu Indonesian mengejutkan Prancis, 10-6 dalam dwilomba cepat. Regu Prancis tidak mampu berbuat lebih baik dalam dwilomba klasik. Prancis kembali menelan kekalahan dengan angka yang hampir sama, 6,5-9,5. Secara keseluruhan Indonesia mengalahkan Prancis 20,5-15,5.
Kemenangan regu Indonesia sebagian besar disebabkan oleh faktor ‘Aulia’. Sihite dan MFW Dewi Citra bermain layak sesuai dengan ratingnya tapi Sukandar agak di bawah bentuk. Penampilan dari pemain berusia 15 tahun MIW Medina Warda Aulia benar-benar mengagumkan. Ia mencetak 7,5 VP dari 8 partai cepat dan klasik.
Prancis tidak beruntung membawa ‘penumpang’ dalam diri Mathilde Congiu, Nino Maisuradze, and Natacha Benmesbah. Pemain-pemain ini bermain buruk secara bergantian. Congiu bahkan tidak mampu mencetak angka sama sekali dalam dwilomba cepat. MI Sophie Milliet bermain cukup baik tapi tidak cukup untuk menyelamatkan regunya dari kehancuran.