ID FIDE 7100167. Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 1947.10.14. Meninggal dunia pada 2016.06.06. Rating tertinggi 2380 (1981). MN 1967, MI 1976, GM 1978. Juara nasional 1975. GM Indonesia ke-1.
• 1973.01.01 | 2280 | • 1974.01.01 | 2320 | • 1976.01.01 | 2345 | • 1977.01.01 | 2350 | • 1978.01.01 | 2330 | • 1979.01.01 | 2340 | • 1981.01.01 | 2380 | • 1982.07.01 | 2340 | • 1985.01.01 | 2280 | • 1986.07.01 | 2305 | • 1987.07.01 | 2300 | • 1995.01.01 | 2280 | • 1996.07.01 | 2240 | • 1997.07.01 | 2250 | • 1998.01.01 | 2255 | • 1998.07.01 | 2265 | • 1999.01.01 | 2285 | • 2002.01.01 | 2272 | • 2004.07.01 | 2247 | • 2011.09.01 | 2238 | • 2012.11.01 | 2215 | • 2013.11.01 | 2198 |
1st Asian Masters, Singapore 1975 |
---|
Singapore





12th PKWN Festival B, Lublin 1976 |
---|
Lublin








Unknown, Primorsko 1977 |
---|
Primorsko


















International GM, Plovdiv 1978 |
---|
Plóvdiv


















Herman tampil pertama kali di Kejuaraan Nasional pada tahun 1964. Ia kalah di babak kualifikasi pada waktu itu. Herman mulai menarik perhatian para pengamat catur nasional ketika ia sebagai remaja belasan tahun lolos seleksi pembentukan regu catur Indonesia untuk Olimpiade Havana 1966. Pada tahun 1967 ia adalah satu-satunya Master Nasional yang lahir di Kejuaraan Nasional. Selama tahun 1967-74 prestasinya naik turun tidak menentu.
Pada tahun 1975 ia memenangkan gelar Juara Nasional di Kejuaraan yang digelar di Medan, Sumatera Utara. Prestasi ini membuka pintu bagi Herman untuk melakukan perjalanan keliling dunia demi meraih gelar yang lebih tinggi. Ia memanfaatkan kesempatan ini dengan baik sekali. Ia memperoleh norma MI pertamanya di Singapura kemudian ia melengkapi gelar MI-nya di Lublin, Polandia 1976. Ia hanya butuh dua tahun untuk memperoleh gelar GM, suatu pencapaian yang istimewa pada waktu itu apalagi untuk negara yang catur bukan merupakan prioritas seperti Indonesia.
Sayang sekali setelah mendapatkan gelar GM-nya, Herman tidak mampu menunjukkan kelasnya sebagai seorang GM dengan performa yang memadai. Permainan dan ratingnya menurun dengan cepat. Alasannya barangkali karena Herman tidak lagi menempatkan catur sebagai prioritas dalam hidupnya.
Banyak penulis catur tanpa segan-segan menilainya sebagai GM yang lemah berdasarkan ratingnya. Ia sesungguhnya lebih dari pantas menyandang gelar GM dengan catatan bahwa turnamen-turnamen yang dimenangkannya diselenggarakan dengan cara fair play. Herman menjuarai turnamen dengan mengungguli pemain-pemain kuat seperti Mihalčišin dan Todorčević di Lublin 1976. Ia memenangkan kompetisi di Primorsko 1977 dengan menyingkirkan Georgadze, Inkiov, Tringov, Padevski, dan Radulov. Akhirnya di Plóvdiv 1978 ia menjadi juara bersama dengan Ermenkov. Palatnik, Pintér, Tringov, dan Minić menempati posisi di belakangnya. Apakah pecinta catur generasi sekarang mengetahui fakta ini?
Partai Terpilih (viewer © ChessTempo)
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Herman Suradiradja 7100167 ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() John Denis Martin Nunn 400017 ![]() ![]() |
Olimpiade Catur Ke-24
La Valletta


½-½ B97 Sisilia Najdorf: Bidak Beracun
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Larry Mark Christiansen 2000059 ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Herman Suradiradja 7100167 ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Piala Ibu Negara Ke-1
Denpasar
















0-1 A49 Réti: Sistem Anti Hindia Raja
Sumber
- Buku Panduan Percasi 2009 (Djamil Djamal)
- Chess Informant 22 1976
- Chess Informant 26 1979
- Chess Results 1978-1980 2014 (Gino di Felice)
- ChessBase
- FIDE
- First Asian Masters Chess tourney
- Putaran Ketiga Sirkuit Grandmaster Asia Pertama 1978
- Sejarah Catur Indonesia 1986 (Ds FKN Harahap)
- Trove
Posting ini juga terdapat dalam: English, Spanish