Kejuaraan ini terdiri dari dua bagian. Babak penyisihan dimainkan di Tegal, Jawa Tengah, pada bulan April 1954. Babak final diselenggarakan di kota yang sama dari tanggal 5 hingga 10 Juni 1954.
Dominasi pemain-pemain Jakarta tidak terhindarkan. Kota Jakarta menempatkan enam wakilnya dari keseluruhan tiga belas finalis. Pemain terbaik Jakarta, Baris M Hutagalung, bermain dengan sebuah misi. Ia menundukkan hampir seluruh lawannya dan mencatat 11 angka dari kemungkinan 12. Angka ini berarti 92% kemenangan. Baris akhirnya membuktikan bahwa ia adalah pemain nomor satu Indonesia pada saat itu. Partisipasinya ditolak pada Kejuaraan Nasional Ke-1 tahun 1953.
Juara bertahan, Arovah Bachtiar, menyelamatkan muka dengan merebut juara kedua. Pemain penuh harapan. Max Arie Wotulo yang berusia 21 tahun, tidak banyak berbicara di even ini dan menempati posisi di tengah klasemen. Max kemudian menjadi salah satu pemain elit Indonesia.
Penghormatan pantas ditujukan kepada pemain lanjut usia Haji Rachmat dari Solo. Terlepas dari usianya, ia bermain konsisten dan menempati tiga besar untuk kedua kali berturut-turut.