Kejuaraan Nasional Ke-4 ini akan dikenang sebagai turnamen yang penuh kejutan.
Juara bertahan dan favorit juara Baris Hutagalung harus mengucapkan selamat tinggal kepada gelarnya. Ia dikejutkan dengan kekalahan dari Arovah Bachtiar dan pemain belum dikenal Suparno. Suparno dari Tegal adalah pembunuh raksasa dalam even ini. Ia mengalahkan nomor 2 (Arovah), 3 (Baris), dan 4 (Achmad Abdul Satar).
Semuanya terlihat bagus untuk pemain favorit lainnya Max Arie Wotulo dalam delapan babak pertama. Ia menundukkan kedelapan lawannya. Malang tak dapat ditolak untuk sisa babak selanjutnya ia hanya meraih setengah angka. Max dikenal sebagai pemain yang kurang kondisi fisiknya. Fisiknya tak mampu mengimbangi kekuatannya yang hebat di atas papan catur.
Abubakar Baswedan dan Arovah berada di puncak klasemen dengan VP yang sama setelah 15 babak. Abubakar menyingkirkan Arovah dengan SB (Sonneborn Berger) yang lebih baik untuk membawa pulang tropi kejuaraan. Pemain Surabaya Abubakar belum pernah berada di tahap final di tiga Kejuaraan Nasional sebelumnya.