Even ini diselenggarakan pada waktu dan tempat yang sama dengan tahap kualifikasi Kejuaraan Nasional Ke-18 dan Kejuaraan Nasional Yunior ke-3.
Walau hanya tiga provinsi yang turut serta, edisi perdana Kejuaraan Nasional Wanita Indonesia ini tidak kekurangan pemain berkualitas. Hanik Maria dan Mun’yati mewakili Jawa Tengah sementara Nanik Wijaya memimpin regu tuan rumah, DI Yogyakarta, yang beranggotakan 7 pemain. DKI Jakarta mengirim pemain-pemain terbaiknya seperti Betty Pontoh, Imasniti, Tati Nurachmanti, Lamria Situmeang, dan Darmayanti Tamin. Pemain-pemain DKI Jakarta ini merupakan juga pemain-pemain terbaik di Indonesia.
Hasil kejuaraan ini cukup mengejutkan. Tidak satu pun pemain DKI Jakarta yang mampu menjadi juara. Hanik Maria dari Jawa Tengah mendapat kehormatan untuk mendapat mahkota Juara Nasional Wanita Catur yang pertama. Ia sendirian di puncak klasemen di atas pemain-pemain yang lebih diunggulkan. Betty Pontoh, Imasniti, dan Tati Nurachmanti dari DKI Jakarta menempati peringkat ke-2, ke-3, dan ke-4. Mun’yati berada di tempat ke-5. Nanik Wijaya menempati peringkat ke-6. Bintang Indonesia pada masa depan, Darmayanti Tamin, yang masih belasan tahun mendapat pelajaran berharga. Ia mendapati dirinya di tempat ke-11.
Karir catur Darmayanti Tamin, Nanik Wijaya, dan Mun’yati mencapai puncak pada dekade 1980-an. Mereka merupakan bagian dari regu Indonesia untuk Olimpiade Catur 1982-6.
Sumber
Putaran Ketiga Sirkuit Grandmaster Asia Pertama 1978