PGN 2020.01.08. 7 partai. Tidak lengkap. Mohon bantuan pembaca untuk melengkapi partai.
Unduh
Mainkan
1994.05.29-06.10. Swiss 9 babak. Jumlah pemain tidak diketahui.
Jakarta, seperti halnya banyak ibukota di dunia, dengan cepat menjadi tempat asimilasi dari banyak hal. Catur adalah salah satu contoh. GM Ardiansyah (dari Kalimantan Selatan), GM Edhi Handoko (Jawa Tengah), MI Max Arie Wotulo (Sulawesi Utara), MI Nasib Ginting (Yogyakarta), MI Cerdas Barus (Sumatera Utara), Kasmiran (Sumatera Selatan), untuk menyebutkan beberapa saja, adalah pemain-pemain catur top Indonesia yang tinggal di Jakarta.
Kejuaraan Provinsi DKI Jakarta 1995 hampir merupakan cermin dari Kejuaraan Nasional dengan perkecualian tidak hadirnya GM Utut Adianto dan MF Ruben Gunawan. Even ini juga menjadi seleksi pendahuluan bagi Prakejurnas tahun ini. Tiga puluh pemain akan dipilih untuk diseleksi lebih lanjut guna mewakili provinsi ini.
Tidak seorang pemain pun yang mampu mendominasi even ini. Para pemain memimpin bergantian.
Setelah lima babak hanya Juara Yunior Asia 1992, MI Andi Supardi Suhendra, yang masih memiliki angka penuh. Haryadi Sucipto mengambil alih pimpinan pada babak selanjutnya dengan mengalahkan Suhendra. Pada babak 7 Haryadi tidak dapat berbuat banyak menghadapi Suryaman dan harus puas dengan remis. Ia masih memimpin dengan 6 VP tapi bersama-sama dengan MI Nasib Ginting, MF Syarif Mahmud, dan Suhendra. Satu babak menjelang akhir (ke-8) Syarif menjinakkan Haryadi sementara Nasib menundukkan Suhendra.
Sebelum babak akhir dimulai hanya tiga pemain yang masih memiliki peluang merebut mahkota Juara Jakarta yang bergengsi ini: Nasib dan Syarif dengan 7 VP, dan MF Irwanto Sadikin dengan 6,5. Rombongan pemain dengan 6 VP telah kehilangan harapannya karena Syarif akan bermain melawan Irwanto. Pemenang even ini setidaknya akan memperoleh minimal 7,5 VP. Kedua pimpinan, Syarif and Nasib, tidak melonggarkan permainannya pada babak terakhir. Mereka masing-masing mengalahkan Irwanto dan MI Cerdas Barus.
Syarif dan Nasib berakhir dengan VP yang sama (8) namun mahkota juara menjadi milik Syarif yang memiliki Solkoff yang lebih baik.
Jangan ketinggalan tarian kuda yang indah dari sang juara Syarif Mahmud di seksi Partai Terpilih di bawah.