2007.05.15-22. 10 rounds Double Round Robin. 6 players. Rating average 2272. Kategori I.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyandang dana even ini. Ini bukan kebetulan karena direktur utama PLN, Eddie Widiono, adalah juga ketua umum Percasi.
Bagi pemain Slovenia MIW Jana Krivec dan pemain Indonesia MFW Irene Kharisma Sukandar, turnamen ini merupakan ajang perburuan gelar GMW. Mereka membutuhkan 7 angka dari 10 partai untuk memperoleh norma GMW. Jana telah mengantingi 2 norma sebelum turnamen ini. Jika ia memperoleh norma lagi maka lengkap sudah persyaratan gelar GMW-nya. Irene masih menunggu pengesahan untuk gelar MIW. Ia telah melengkapi persayaratan gelar tsb pada tahun 2005 (Jababeka Jakarta) dan 2006 (Olimpiade Catur Turin). Pada usianya yang belum genap 15, Irene adalah Juara Nasional. Saat ini Indonesia meletakkan harapan di pundaknya agar ia segera bisa menjadi GMW pertama Indonesia.
Tiga pemain memimpin turnamen dengan sisa 3 babak. Mereka adalah GMW Regina Pokorná, Jana, dan Irene dengan 4,5. Ini artinya baik Jana dan Irene hanya bisa kehilangan setengah angka untuk sisa babak agar memperoleh norma GMW.
Dalam babak 8 Irene dengan semangat berapi-api bermain menyerang menghadapi pembukaan favorit Jana, Philidor. Ia menyerbu sayap raja Jana dengan badai bidak. Sayangnya Irene terlalu bernafsu dan kehilangan menterinya. Harapan Irene untuk norma GMW musnah sudah. Jana membutuhkan 1,5 angka lagi dari dua lawan terakhirnya: GMW Natalia Zdebskaja and Regina. MIW dari Slovenia ini pantas untuk optimis. Natalia bermain buruk sepanjang turnamen dan sejauh ini mencatat angka di bawah 50% sementara Jana mengalahkan Regina dalam pertemuan pertama mereka. Drama berlanjut. Tanpa diduga Natalia mengalahkan Jana di babak 9. Natalia menghasilkan salah satu permainan posisional terbaik dalam turnamen di belakang buah hitam.
Baik Irene maupun Jana gagal mendapatkan norma GMW. Regina akhirnya memboyong tropi kejuaraan dengan unggul setengah angka dari kedua pemain tsb.